Selasa, 07 November 2017

Menganalisis Kerajaan Hindu-Budha



Menganalisis Kerajaan Hindu-Budha

No
Kerajaan
Corak ekonomi
Kondisi sosial
Kejayaan
Keruntuhan
Peristiwa penting
1.
Kutai
a. Agraris,yaitu pertanian karena terletak di tepi sungai mahakam.
b. Maritim,yaitu perdagangan karena terletak ditepi sungai mahakam yg dapat dilayari dari pantai sampai masuk ke muara kaman,sehingga baik untuk pedagangan.

Melakukan hubungan dagang dengan luar negeri.
Pada masa Mulawarman,dengan melakukan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk brahmana.
Kerajaan kutai berakhir saat raja kutai yg bernama maharaja dharma setia tewas dalam perang melawan Aji pngeran sinum panji.
Upacara kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk brahmana di Waprakeswara (isi dari prasasti yupa).
2.
Tarumane
Gara
a. Maritim,yaitu perdagangan karena kerajaan tarumanegara menjalin hubungan dagang dengan Cina dan India.
b. Agraris,yaitu pertanian karena terbukti dengan sluran irigasi yg disebut sungai Gomati.
a. dikenal sistem kasta yaitu brahmana,
pangeran,dan rakyat.
b. menjalin hubungan dagang dengan Cina dan India. 
Pada masa purnawarman,mengalami perluasan wilayah dan dapat menaklukan kerajaan-kerajaan disekitarnya.
Kerajaan ini runtuh ketika puteri raja ke-12 menikah dengan tarusbawa dan kerajaan jatuh ke tangan tarusbawa.
Di bangunnya saluran irigasi sepanjang 6.112 tumbak(kurang lebih 11 Km) yg disebut sungai gomati dan kurban 1.000 lembu.
3.
kalingga
a. Agraris,yaitu pertanian karena wilayah kalingga subur untuk pertanian.
b. Maritim,yaitu perdagangan.
Rakyat patuh terhadap semua peraturan berlangsung diberikan.
Ratu sima,hukum dilaksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya.
Kerajaaan ini runtuh ketika serangan sriwijaya yg menguasai perdagangan
Ratu sima tidak membedakan antara rakyat dengan keluarga.Ia tetap menghukum anggota keluarga yg bersalah.
4.
Sriwijaya
a.maritim,yaitu perdagangan karena terletak dipersimpangan jalan perdagangan internasional yg strategis(laut lebih luas dari darat).
Menjalin hubungan dengan kerajaan Benggala.
Balaputradewa,dengan mendirikan asrama bagi para peajar dan siswa yg sedang belajar di Nalanda.
a.Majapahit menyerang sriwijaya paa tahun 1377 melalui angkatan laut.
b.mendapat serangan dari kolomandala
c.mendapat serangan dari singasari(ekspedisi pamalayu).
d.banyak daerah kekuasaan melepas diri
Dibangunnya asrama bagi para peajar dan siswa yg belajar di Nalanda (menjadi pusat pembelajaran Budha).
5.
Mataram
Agraris,yaitu pertanian dengan hasil utama padi.
Rakyat hidup makmur dibawah pimpinan raja sanjaya.
Pada masa Sanjaya,kerajaan ini menjadi aman ,tentram ,dan rakyat hidup makmur.
Kerajaan mataram runtuh karena ancaman dari sriwijaya dan bencana alam.
Dibangunnya candi Prambanan dan Borobudur.
6.
Kediri
a.agraris,yaitu tanah yg subur dan hasil pertanian yg melimpah.
b.maritim,masyarakat yg berada didaerah pesisir hidup dari perdagangan dan pelayaran.
Menjalin hubungan dagang dengan kerajaan maluku.
Pada masa Jayabaya,berkembangnya sastra/muncul banyak karya sastra.
Terjadi petentangan antara kaum brahmana dan kertajaya karena raja dianggap melangar agama dan meminta disembah seperti dewa.brahmana meminta bantuan ken arok dan ken arok mengalahkan raja dan mengakhiri kerajaan kediri
Pada tahun 1019 M, airlangga dinobatkan menjadi raja kediri. airlangga memindahkan pusat pemerintahan dari medang kemulan ke kahuripan
7.
Singasari
a.Agraris,yaitu pertanian karena terletak dilembah sungai brantas menyebabkan hasil bumi melimpah.
b.Maritim,yaitu perdagangan.
Rakyat hidup dengan aman dan tentram dibawah pimpinan kertanegara.
Pada masa Kertanegara,
Dengan memiliki banyak armada kapal laut dan berhasil mengirim pasukan ke luar negeri untuk melakukan ekspansi

Ketika melakukan pengiriman pasukan ,kerajaan mengalami kekosongan dan terdapat pemberontakan oleh Jayakatuang.
Raja kertajaya dikalahkan oleh ken arok dari singasari pada tahun 1222 dalam perang ganter di ujan malang
8.
Majapahit
Agraris,yaitu pertanian karena menghasil kan banyak bahan makanan dan rempah-rempah.
Maritim,yaitu perdagangan.
Masyarakat majapahit pekerjaan rata-rata adalah petani dan sebagian pengrajin.
Pada masa Hayam wuruk dan Gajah mada,dengan wilayah melebihi wiliyah indonesia.mengadakan hubungan kerjasama dengan kerajaan kecil sebagai jasa majapahit memberi kapal laut.
a.terjadi perang paregreg.
b.tidak ada pemimpin yg seperti hayam wuruk dn gajah mada.
c.banyak daerah yg melepaskan diri.
d.munculnya pengaruh islam yg membuat dominasi majapahit berkurang.
 peristiwa pengangkatan Gajah Mada menjadi patih amangkubumi di Majapahit pada tahun 1334 menggantikan Aria Tadah. Pada waktu upacara peresmian itu Gajah Mada menyampaikan program politiknya di hadapan Tribhuwanatunggadewi. Ucapan itulah yang kemudian dikenal dengan “Sumpah Palapa”. Sebagai pelaksanaan program politiknya Gajah Mada mengirim ekspedisi ke Bali pada tahun 1343 dan berhasil mengalahkan Raja Bali yang bernama Astasura Ratnabhumi banten.




Selasa, 22 Agustus 2017

Turbo Pascal v 1.5



Download TPW [Turbo Pascal for Windows] 1.5



TPW atau singkatan dari Turbo Pascal for Windows merupakan salah satu aplikasi bahasa pemrograman yang masih sering dipakai di berbagai universitas / kampus khususnya jurusan Teknik Informatika. Walaupun aplikasi ini sangat jadul tetapi aplikasi ini sangat berguna bagi seorang programmer. Dengan aplikasi ini Anda dapat membuat beberapa software / program yang berguna dikehidupan sehari-hari, seperti kalkulator, program kasir, program tagihan PLN, dll.
Sesuai singkatannya, aplikasi ini hanya menggunakan bahasa pemrograman Pascal. Bahasa pemrograman Pascal merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa pemrograman yang sering ditemui pada pelajaran di kampus. Untuk mendownload aplikasi ini, silahkan klik link dibawah ini

Zaman Pra Aksara

     
 
zaman Pra Aksara dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Zaman Batu : - Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
                         - Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
                         - Zaman Batu Muda (Neolitikum)
                         - Zaman Batu Besar (Megalitikum)
2.Zaman Logam : perundagian (emas, perak,tembaga).

     A) Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
 1. Tempat tinggal : Berpindah tempat timggal (Nomaden).
2. Sistem Kepercayaan : Belum mengerti sistem kepercayaan.
3. Peralatan yang digunakan/hasil kebudayaan :  kapak genggam,alat serpih ,peralatan yang terbuat dari tulang dan tanduk rusa sebagai penusuk belati / mata tombak.
4. Tekstur Alat : alat yang diggunakan masih kasar.
5. Sistem bercocok tanam : masih menggunakan sistem FOOD GATHERING.

              B) Zaman Batu Tengah (Mesolitikum).
1. Tempat tinggal :  Menetap cukup lama lalu berpindah (Seminomaden)
2. Sistem kepercayaan : Belum mengerti sistem kepercayaan.
3. Peralatan yang digunakan/hasil kebudayaan : Hasil kebudayaan ditemukan di gua-gua,
4. Tekstur alat : Alat-alat yang terbuat dari batu sudah sedikit halus , alat-alat dari tulang sudah sedikit runcing.
5. Sistem  bercocok tanam :  masih ditahap menyimpan (FOOD GATHERING).

           C) Zaman Batu Muda (Neolitikum)
1. Pola tempat tinggal : Menetap.
2. Sistem kepercayaan : sudah mengerti kepercayaan (mereka percaya kehidupan setelah mati.
3. peralatan yang digunakan /hasil kebudayaan : kapak persegi dan belinug persegi.
4. tekstur alat : alat-alat yang digunakan sudah halus.
5. sistem bercocok tanam : sudah mengenal aktivitas bercocok tanam (Food Producing). Pada zaman ini alat digunakan untuk pertanian dan perkebunan.


           D) Zaman Batu Besar (Megalitikum)
1. Pola tempat tinggal : Menetap.
2. Sistem kepercayaan : sudah mengerti kepercayaan
3. peralatan yang digunakan /hasil kebudayaan : menhir,dolmen,sakrofagus,punden berunduk/terbuat dari batu besar.
4. tekstur alat : alat-alat yang digunakan sangat halus.
5. sistem bercocok tanam : sudah mengenal aktivitas bercocok tanam (Food Producing).


         *ZAMAN LOGAM
1. Pola tempat tinggal : Menetap.
2. sistem kepercayaan : Sudah mengerti kepercayaan.
3. Peralatan yang digunakan : Peralaatan terbuat dari batu,gerabah,pakaian,perhiasan,dan kapak perunggu.
4. Tekstur alat : Alat yang digunakan sangat halus.
5. Sistem bercocok  tanam : Sudah mengenal aktivitas bercocok  tanam (Food Producing).

Senin, 07 Agustus 2017

menganalisis kerajaan hindu budha

 1.Konsep Sinkronik
      
     Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
   Ciri-Ciri Sinkronik
1)      Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
2)      Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
3)      Bersifat horizontal
4)      Tidak ada konsep perbandingan
5)      Cakupan kajian lebih sempit
6)      Kajiannya sangat sistematis
7)      Sifat kajian lebih serius dan mendalam                                                                         sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih menitikberatkan pada meneliti  gejala- gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas. Sebagai contoh, seseorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia   pada zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah meneliti gejala atau fenomena perkembangan kehidupan  ekonomi bangsa Indonesia yang terjadi pada masa pendudukan Jepang itu saja
2.Konsep Diakronik       
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti waktu. Jadi, diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam dalam batasan waktu. Jika dikaitkan dengan sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian.
Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss dan logos. Chronoss artinya waktu, sedangkan logos artinya uraian atau ilmu. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu, yang memang di dalam perkembangannya  kemudian menjadi ilmu bantu sejarah yang menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Mengurutkan peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan waktu terjadinya adalah untuk mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa lalu dengan tepat. Kronologi juga membantu kita agar dengan mudah dapat membandingkan peristiwa sejarah yang terjadi di suatu tempat yang berbeda tetapi dalam waktu yang sama
Sejarah juga mengenal istilah periodisasi, yang bertugas membuat klasifikasi dari peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu. Periodisasi dalam sejarah diperlukan karena penting bagi kita agar dapat mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan saling keterhubungannya dalam berbagai aspek. Periodisasi dalam sejarah dapat dilakukan dengan banyak klasifikasi  berdasarkan sejumlah aspek dalam kehidupan manusia, seperti perkembangan sistem politik, pemerintahan, agama dan kepercayaan, ekonomi, dan sosial budaya. Contoh berikut adalah periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem mata pencarian  hidup dalam sejarah Indonesia.
-          Masa berburu dan meramu
-          Masa bercocok tanam
-          Masa bercocok tanam tingkat lanjut
-          Masa perundagian  
Perbedaan Konsep Diakronis
   1. Memanjang, dimensi waktu 
   2. Terus bergerak, hubungan kuasalitas
   3. Naratif, terproses, bertransformasi
   4. Dinamis
   5. Menekankan pada proses dan durasi
   6. Digunakan dalam ilmu sejarah
Perbedaan Konsep Sinkronik
 1. Meluas, dimensi ruang 
 2. Sistem terstruktur
 3. Deskripsi intergratif
 4. Statis 
 5. Menekankan pada struktur & fungsi
 6. Digunakan dalam ilmu gegrafi, sosiologi,  politik, ekonomi, antropologi, danarkeologi
Diposting oleh 
Periodisasi yang banyak digunakan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan masyarakat, sistem politik, ekonomi, agama, dan kepercayaan suatu kerajaan digunakan pembabakan berdasarkan urutan dinasti, seperti yang terdapat pada sejarah bangsa-bangsa di Asia. Di Asia pada umumnya kedudukan raja dianggap penting dalam masyarakat, seperti contoh berikut ini.
Dinasti yang pernah memerintah Jawa dari masa perkembangan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha hingga pengaruh Islam adalah sebagai berikut.
      Dinasti (Wangsya) Sanjaya (732-850 M).
      Dinasti Syailendra (750-900 M).
      Dinasti Isyana (900-1222 M).
      Dinasti Girindra (1222-1478 M).
      Dinasti Demak (1521-1568 M).
      Dinasti Pajang (1568-1600 M).
      Dinasti Mataram (1600-1775 M).
      Periodisasi bertujuan membuat klasifikasi dalam sejarah sehingga akan memudahkan kita untuk memahami peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis. Melalui periodisasi, kita menjadi mudah untuk memahami hal-hal yang terkait dengan:
      perkembangan manusia dari waktu ke waktu
      kesinambungan antarperiode,
      kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang, dan
      perubahan yang terjadi dari periode awal hingga ke periodeberikutnya.
Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut
      Masa praaksara.
      Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
      Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam.
      Masa kekuasaan kolonialisme Barat
      Masa pendudukan Jepang
      Masa Revolusi.
      Masa Orde LamaMasa Orde Baru.
      Masa reformasi                                                                                     
 KRONIK
Dalam sejarah kita juga dikenalkan dengan istilah kronik. Kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa yang lalu. Mereka pada umumnya menulis tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian dan mengesankan yang mereka temui di suatu tempat dan pada waktu tertentu.
Kronik sejarah Indonesia banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta Cina  yang banyak berdatangan ke Nusantara untuk berbagai kepentingan. Kronik tentang Nusantara yang banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta adalah ketika Cina diperintah oleh sejumlah dinasti, seperti Dinasti Chou, Qin, Tang, dan Ming, dan juga oleh para musafir serta pendeta yang datang dari India. Berdasarkan catatan yang mereka buat, kita dapat mengetahui, atau paling tidak memiliki gambaran,  tentang bagaimana kondisi masyarakat Nusantara di suatu tempat pada masa yang lalu. Namun, untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang masa  lalu, diperlukan banyak sumber lain yang dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut.
3. Cara Berpikir Kronologis dan Sinkronik dalam Belajar  Sejarah
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir Diakronik/ kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berpikir diakronik atau kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin memecahkan masalah.

Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu. Selain melatih kita untuk dapat berpikir sinkronik dan kronologis, sejarah juga mengajarkan kepada kita cara berpikir holistik. Holistik mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya  menggunakan cara pandang dengan mempertimbangkan  berbagai aspek. Sebagai contoh, kita ingin mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara berpikir holistik kita akan mulai mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, di mana terjadinya, kapan terjadinya, faktor pemicu, usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya perang, korban, dan akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu, kita juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat mencegah sebab atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
C. Konsep Ruang dan Waktu
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu
1.      Manusia. Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2.      Ruang. Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3.      Waktu. Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya


Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup (beraktivitas)